S etelah seri lelang Sotheby's di Hong Kong berakhir di bulan Oktober dan sensasi penjualan yang memecahkan rekor hanya tinggal kenangan, mungkin banyak kolektor bertanya: "Apa selanjutnya?"
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperhatikan kesenian Asia Tenggara, terutama bagi kolektor baru atau mereka yang tertarik untuk memperluas ruang lingkup seni mereka. Kesenian ini adalah bidang yang mengalami peningkatan permintaan di dunia internasional dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir berkat generasi baru seniman berbakat yang bermunculan. Lelang online Sotheby’s Modern and Contemporary Southeast Asian Art menawarkan pilihan lukisan, hasil cetak, pahatan, dan berbagai karya seni menarik lainnya, yang semuanya dapat diakses oleh pendatang baru dan mewakili sejumlah sudut pandang luar biasa yang muncul dalam satu dekade terakhir.
Model of Zoomanity
Ronald Ventura menjadi berita utama saat lukisannya, Grayground , terjual dengan harga USD1,1 juta di Sotheby's Hong Kong dan menjadi karya paling mahal untuk seni kontemporer Asia Tenggara. Sebagian besar karya para seniman tersebut terinspirasi dari gambar visual yang ada di kehidupan sehari-hari. Salah satu yang menarik dalam penjualan ini adalah Astrodog (Zoomanity), action figure berkepala anjing namun bertubuh cyborg, yang sering kali keduanya menjadi inspirasi dalam karya para seniman tersebut. Sifatnya bertentangan, meskipun Astrodog memiliki ekspresi yang tegas, namun ia dapat membuat Anda tersenyum. Jadi Astrodog manusia atau binatang? Hewan atau mesin? Ronald Ventura mengambil pendekatan yang unik dalam menciptakan subjek "zoomanity" yang memiliki atribut dari semua aspek di atas, sehingga melampaui keterbatasan yang dimiliki manusia.
Caravaggio in a New Light
Bakat mengalir dalam darah keluarga Ventura. Adik lelaki Ronald, Olan, juga merupakan seniman yang sedang naik daun. Still Life With Fruits on a Stone Ledge karya Olan Ventura berasal dari lukisan abad ke-15 dengan nama yang sama dari pelukis besar Italia, Caravaggio. Bunga dan buah-buahan mengingatkan ketidakkekalan hidup dan kerusakan bumi, namun tunggu, mengapa cat dari lukisan meluncur seakan terjadi kesalahan cetak? Karya ini benar-benar memicu proses berpikir dan memiliki ketegasan. Proses dekomposisi dalam berbagai bentuk adalah tema karya yang sedang dikerjakan dalam sebagian besar seni Olan Ventura.
The World Through A Mirror
Ronson Culibrina yang lahir pada tahun 1991, juga terinspirasi dari tradisi lukisan klasik dan lapisan pada gambar yang mencerminkan kehidupan kontemporer. Referensi Selfie Lady of Shalott, The Lady of Shalott (1888) karya John William Waterhouse, melukiskan seorang gadis yang terkena kutukan hanya dapat melihat dunia melalui pantulan cermin. Dalam lukisan Culibrina, wanita tersebut masih terkena kutukan yang serupa, namun kali ini dengan kamera ponsel seluler yang menghadap ke depan. Tema tradisional dan kontemporer yang berbenturan tidak hanya menyuguhkan tafsiran tajam tentang obsesi diri yang dipromosikan oleh budaya media sosial, namun juga merespons masalah sosial politik yang lebih besar seperti dampak globalisasi.
Lelang online The Modern and Contemporary Southeast Asian yang diselenggarakan antara tanggal 20 November hingga 4 Desember memberikan kesempatan untuk mengajukan tawaran atas mahakarya milik generasi seniman baru, yang karyanya istimewa dan personal. Di usia mereka, sebagian besar seniman ini sudah terkenal di kancah internasional dan membawa angin segar bagi dunia seni kontemporer. Penjualan kali ini juga menampilkan karya kolaboratif milik seniman Singapura yang karya menariknya telah meredefinisi konsep seni jalanan. Baca selengkapnya di sini.